• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Dampak PPN 12% dan Upah Minimum, Penjualan Mobil RI Terancam

img

Mitraberita.com Mudah-mudahan semangatmu tak pernah padam. Di Sesi Ini saya ingin menjelaskan lebih dalam tentang Bisnis. Panduan Artikel Tentang Bisnis Dampak PPN 12 dan Upah Minimum Penjualan Mobil RI Terancam Ikuti pembahasan ini hingga kalimat terakhir.

    Table of Contents

Wakil Presiden PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, mengungkapkan bahwa polemik terkait rencana kenaikan upah minimum dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% dapat menyebabkan penurunan signifikan pada penjualan mobil di Indonesia. Bob memperkirakan penjualan mobil bisa turun hingga 30% jika kebijakan tersebut diterapkan tanpa mitigasi yang tepat.

"Nah kemudian kalau PPN-12% itu dilakukan, terus opsen juga terjadi, itu akan terjadi kemungkinan drop lagi, bisa sampai 30%," ujar Bob saat ditemui di Jakarta. Ia juga menyoroti bahwa dalam satu dekade terakhir, pertumbuhan penjualan mobil di Indonesia belum menunjukkan tren yang signifikan, menambah tekanan pada industri otomotif nasional.

Penurunan penjualan tersebut tidak hanya berdampak pada kinerja keuangan perusahaan otomotif, tetapi juga mengancam kelangsungan bisnis mereka di Tanah Air. Saat ini, banyak perusahaan produksi otomotif hanya mengoperasikan pabrik dengan kapasitas utilisasi sekitar 60%. "Kalau penjualan terus menurun, kita akan sulit meningkatkan utilisasi pabrik, yang pada akhirnya berdampak pada efisiensi produksi," kata Bob.

Bob menambahkan bahwa kebijakan seperti kenaikan PPN dapat memengaruhi daya beli konsumen secara signifikan, khususnya untuk barang-barang tahan lama seperti mobil. Ia berharap pemerintah dapat mempertimbangkan dampak kebijakan ini terhadap industri otomotif yang merupakan salah satu sektor penting bagi perekonomian nasional.

Industri otomotif Indonesia juga menghadapi tantangan dari persaingan global, khususnya dengan negara-negara Asia lainnya yang menawarkan iklim investasi dan biaya produksi yang lebih kompetitif. Untuk tetap bertahan, perusahaan otomotif di Indonesia perlu terus berinovasi, meningkatkan efisiensi, dan beradaptasi dengan perubahan kebijakan ekonomi domestik.

Dengan situasi ini, pelaku industri otomotif berharap adanya dialog lebih lanjut dengan pemerintah untuk mencari solusi yang dapat mendorong pertumbuhan sektor otomotif sambil tetap mendukung kebijakan ekonomi yang berkelanjutan.

Itulah ulasan tuntas seputar dampak ppn 12 dan upah minimum penjualan mobil ri terancam yang saya sampaikan dalam bisnis Jangan lupa untuk membagikan pengetahuan ini kepada orang lain selalu belajar dari pengalaman dan perhatikan kesehatan reproduksi. Jika kamu suka semoga Anda menikmati artikel lainnya. Sampai jumpa.

© Copyright 2024 - MitraBerita.com - Media Nasional Untuk Warga
Added Successfully

Type above and press Enter to search.