• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Guru Besar UGM Kritik Prabowo soal Suntik Mati PLTU

img

Mitraberita.com Semoga semua mimpi indah terwujud. Pada Waktu Ini aku mau berbagi tips mengenai Nasional yang bermanfaat. Analisis Artikel Tentang Nasional Guru Besar UGM Kritik Prabowo soal Suntik Mati PLTU Ayok lanjutkan membaca untuk informasi menyeluruh.

Pengalihan ke Energi Baru Terbarukan (EBT) Harus Dipertimbangkan Secara Matang

Guru Besar Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Deendarlianto, mendukung pengalihan ke EBT. Namun, ia menekankan perlunya pertimbangan matang sebelum terburu-buru mengadopsi EBT.

Dampak Impor dan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM)

Prof. Deen menyoroti kekhawatirannya tentang ketergantungan pada impor jika EBT diadopsi terlalu cepat. Ia juga menekankan dampak CBAM, yang dapat membatasi penerimaan produk logam Indonesia di Eropa Barat jika masih menggunakan energi fosil.

Perencanaan Matang dan Peraturan Pemerintah

Prof. Deen menyarankan agar pemerintah tetap berpegang pada Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, yang telah menyusun rencana matang untuk mencapai emisi nol bersih.

Target EBT dan Batu Bara

Peraturan tersebut menargetkan peran EBT sebesar 23% pada 2025 dan 31% pada 2050. Sementara itu, peran batu bara ditargetkan minimal 30% pada 2025 dan 25% pada 2050.

Kapasitas Pembangkit EBT

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), total kapasitas pembangkit listrik berbasis EBT mencapai 13.155 MW hingga akhir 2023. Dalam lima tahun terakhir, penambahan kapasitas pembangkit EBT mencapai 3.322 MW, dengan kenaikan rata-rata 6% per tahun.

Kesimpulan

Prof. Deen menekankan pentingnya perencanaan matang dan pertimbangan dampak ekonomi sebelum mengalihkan ke EBT. Ia menyarankan agar pemerintah tetap berpegang pada rencana yang telah ditetapkan dan menggunakan PLTU hingga masa pakainya berakhir sebelum menggantinya dengan EBT.

Terima kasih telah mengikuti pembahasan guru besar ugm kritik prabowo soal suntik mati pltu dalam nasional ini Jangan lupa untuk membagikan pengetahuan ini kepada orang lain tingkatkan pengetahuan dan perhatikan kesehatan mata. Jika kamu setuju lihat artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - MitraBerita.com - Media Nasional Untuk Warga
Added Successfully

Type above and press Enter to search.