• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Panas di Filipina: Duterte Ancam Bunuh Presiden Marcos, Ada Apa?

img

Mitraberita.com Hai semoga kamu selalu dikelilingi orang-orang baik. Di Sini mari kita bahas tren Internasional yang sedang diminati. Laporan Artikel Seputar Internasional Panas di Filipina Duterte Ancam Bunuh Presiden Marcos Ada Apa Jangan berhenti teruskan membaca hingga tuntas.

    Table of Contents

Pada Sabtu dini hari, 23 November 2024, Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte, mengungkapkan dalam sebuah pengarahan virtual bahwa ia telah merencanakan pembunuhan terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr., istrinya Liza, dan sepupunya yang juga Ketua DPR, Martin Romualdez, jika dirinya dibunuh. Pernyataan ini menandai eskalasi signifikan dalam perseteruan antara dua keluarga politik terkemuka di Filipina.

Menanggapi pernyataan tersebut, Kantor Komunikasi Kepresidenan menegaskan bahwa setiap ancaman terhadap nyawa Presiden harus selalu ditanggapi dengan serius, terutama jika ancaman tersebut disampaikan secara publik dan jelas. Sekretaris Eksekutif Lucas Bersamin telah membawa masalah ini ke Komando Keamanan Presiden untuk tindakan segera yang tepat.

Perseteruan antara keluarga Duterte dan Marcos telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Pada Oktober 2024, Sara Duterte secara terbuka mengkritik Presiden Marcos Jr., menuduhnya tidak kompeten dan tidak memiliki kepemimpinan yang efektif. Kritik ini muncul setelah Duterte mengundurkan diri dari kabinet Marcos pada Juni 2024, yang menandai keretakan dalam aliansi politik mereka yang sebelumnya kuat.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas politik di Filipina, terutama menjelang pemilihan paruh waktu yang dijadwalkan pada Mei 2025. Para pengamat politik mencatat bahwa perseteruan antara dua keluarga politik berpengaruh ini dapat mempengaruhi dinamika politik dan pemerintahan di negara tersebut.

Sekian rangkuman lengkap tentang panas di filipina duterte ancam bunuh presiden marcos ada apa yang saya sampaikan melalui internasional Silahkan cari informasi lainnya yang mungkin kamu suka tetap bersemangat dan perhatikan kesehatanmu. Jika kamu merasa terinspirasi Terima kasih

© Copyright 2024 - MitraBerita.com - Media Nasional Untuk Warga
Added Successfully

Type above and press Enter to search.