• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Peneliti Temukan ‘Retakan’ di Alam Semesta, Apa Dampaknya?

img

Mitraberita.com Selamat membaca semoga mendapatkan ilmu baru. Saat Ini saya ingin berbagi pandangan tentang Peristiwa yang menarik. Analisis Artikel Tentang Peristiwa Peneliti Temukan Retakan di Alam Semesta Apa Dampaknya lanjutkan membaca untuk wawasan menyeluruh.

    Table of Contents

Studi terbaru menunjukkan korelasi signifikan antara spektrum dua komponen galaksi SDSSJ110429.61+233150.3, menunjukkan kemungkinan sifat pelensaan gravitasi (GL) dari pasangan tersebut.

Pelensaan gravitasi terjadi ketika benda angkasa besar, seperti galaksi, melengkungkan ruangwaktu, menyebabkan cahaya di sekitarnya tampak tertekuk. Penelitian ini berfokus pada objek paling terang untuk membuktikan fenomena ini.

Tim peneliti menduga bahwa dua galaksi yang diamati sebenarnya adalah satu galaksi yang tampak seperti dua karena pelensaan gravitasi. Benda yang menyebabkan pembelokan cahaya disebut lensa gravitasi.

Para astrofisikawan berspekulasi bahwa mereka mungkin telah menemukan bukti adanya cosmic strings atau retakan di alam semesta. Istilah cosmic strings pertama kali dikemukakan oleh Tom W.B. Kibble pada tahun 1970-an.

Kandidat cosmic string yang disebut CSc-1 telah diidentifikasi oleh ilmuwan dari Indian Institute of Astrophysics. Simulasi data observasi menunjukkan bahwa geometri kompleks cosmic string dapat menjelaskan sejumlah besar pasangan galaksi.

Simulasi pasangan galaksi SDSSJ110429 menunjukkan bahwa sudut yang diamati antara komponen pasangan dapat dijelaskan jika cosmic string sangat miring dan mungkin tertekuk di bidang gambar.

Namun, tim peneliti berhati-hati dalam menafsirkan penemuan mereka. Mereka merekomendasikan pengamatan CSc-1 yang lebih mendalam menggunakan teleskop kelas 4 meter, seperti Devasthal Optical Telescope di India.

Itulah penjelasan rinci seputar peneliti temukan retakan di alam semesta apa dampaknya yang saya bagikan dalam peristiwa Jangan segan untuk mencari referensi tambahan selalu berpikir solusi dan rawat kesehatan mental. Jangan lupa untuk membagikan kepada sahabatmu. jangan ragu untuk membaca artikel lainnya di bawah ini.

© Copyright 2024 - MitraBerita.com - Media Nasional Untuk Warga
Added Successfully

Type above and press Enter to search.