• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Putin Klaim Rudal Hipersonik Rusia Tak Tertandingi, Dunia Cemas

img

Mitraberita.com Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Kini saya ingin berbagi tips dan trik mengenai Internasional. Informasi Terkait Internasional Putin Klaim Rudal Hipersonik Rusia Tak Tertandingi Dunia Cemas Pastikan Anda menyimak sampai kalimat penutup.

    Table of Contents

Wakil Sekretaris Pers Pentagon, Sabrina Singh, menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya Rusia menggunakan rudal balistik jarak menengah eksperimental berbasis RS-26 Rubezh. Langkah ini diambil setelah penggunaan senjata jarak jauh oleh Amerika Serikat dan Inggris di Ukraina. Pada 21 November, Presiden Rusia Vladimir Putin mengonfirmasi serangan gabungan terhadap salah satu fasilitas industri pertahanan Ukraina.

Putin menegaskan bahwa konflik di Ukraina, yang sebelumnya bersifat regional, kini telah berkembang menjadi konflik global. Ia juga menyoroti bahwa penggunaan senjata jarak jauh semacam itu tidak mungkin tanpa bantuan ahli militer dari negara produsen. "Kami memiliki hak untuk menyerang target militer negara-negara yang senjatanya digunakan melawan kami. Jika ada eskalasi lebih lanjut, kami akan merespons dengan tegas," tambahnya.

Seorang pejabat Amerika Serikat menyebut Rusia menggunakan rudal eksperimental yang mampu menempuh jarak 1.000 hingga 3.000 kilometer. Rudal tersebut dikenal sebagai Multiple Independently-targetable Reentry Vehicle (MIRV), teknologi yang dikembangkan selama Perang Dingin untuk membawa beberapa hulu ledak nuklir dalam satu peluncuran. Serangan Rusia di Dnipro tidak menggunakan hulu ledak nuklir, meskipun rudal ini didesain untuk mengangkutnya.

MIRV memungkinkan rudal menyerang beberapa target secara bersamaan dengan membawa hulu ledak yang dapat diarahkan secara independen. Menurut laporan, Ukraina telah menggunakan rudal jarak jauh seperti ATACMS dari Amerika Serikat dan Storm Shadow buatan Inggris/Prancis untuk menyerang wilayah Rusia, termasuk Bryansk dan Kursk.

Tom Karako dari Missile Defense Project di Center for Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan bahwa ini mungkin kali pertama MIRV digunakan dalam pertempuran. Sebagai respons, Rusia meluncurkan rudal balistik ke Dnipro, Ukraina. "Sasaran peluncuran tercapai," kata Putin. Rudal ini juga dikenal dengan nama Oreshnik oleh ahli rudal Rusia, serupa dengan Minuteman III dari Amerika Serikat.

Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, menyatakan kekhawatirannya atas penggunaan rudal balistik jarak menengah oleh Rusia. "Perkembangan ini sangat mengkhawatirkan. Kami mendesak semua pihak untuk segera meredakan ketegangan," ujarnya. Sementara itu, serangan ke Dnipro mengakibatkan tiga orang terluka dan sejumlah bangunan rusak.

Itulah pembahasan lengkap seputar putin klaim rudal hipersonik rusia tak tertandingi dunia cemas yang saya tuangkan dalam internasional Jangan lupa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selalu berpikir positif dalam bekerja dan jaga berat badan ideal. Jika kamu suka Terima kasih atas perhatian Anda

© Copyright 2024 - MitraBerita.com - Media Nasional Untuk Warga
Added Successfully

Type above and press Enter to search.